Oleh: Mukhlis
Kehidupan memang misteri. Kalau ada orang mengatakan bahwa kehidupan merupakan ujian bagi yang menjalaninya, maka kita harus melaksanakannya. kalau tidak kita tidak pernaha akan lulus. Orang yang lulus pasti merasa bahagia. maka jangan pernah menghindar dari ujian.
Ketika banyak orang berharap akan keberhasilan, malah yang datang seolah kegagalan. Pada saat sebagian rekan-rekan telah mempersiapkan baju seragam korpri baru (walaupun sesungguhnya bukan termasuk anggota korpri) karena untuk menyesuaikan dan supaya dipandang oleh penguasa sebagai orang yang loyal, ternyata satu hari tepat sebelum hari ulang tahun KORPRI, ada informasi kalau masa kerja sebagai pengabdian (TTTTT = Tenaga Tidak Tetap Tetapi harus Tepat waktu) harus habis, berakhir sampai tanggal 31 Desember 2012. Selanjutnya ? Nah itulah ujian.
Nah, berkaitan dengan ujian hidup ini, ada nasihat dari Asian Brain untuk kita renungkan manakala kenyataan tak sesuai dengan harapan. Berikut nasihatnya:
1. Bersikap tenang.
Atur nafas kita, hirup udara panjang, sehingga cukup oksigen untuk otak kita. Dengan sikap tenang tersebut ada kemungkinan muncul ide-ide baru untuk langkah ke depan. Sebaliknya apabila kita tidak menerima kondisi buruk yang terjadi, dan sikap kita berontak, justru hal-hal negatiflah yang kita temukan dalam diri kita. Siapa yang rugi? Justru malah akan memperburuk keadaan.
2. Terima keadaan yang tidak mengenakkan sebagai tantangan.
Biasanaya jika kita tertantang, malah muncul energi baru untuk menundukkannya. Lihatlah tingginya gunung, atau luasnya samudera. Tundukkanlah tantangan tersebut dan pastikan kita jadi pemenangnya. Demikian juga dalam menghadapi kerasnya kehidupan, cobalah untuk mengalahkannya. Jadilah pemenang untuk dirinya sendiri.
3. Buatlah peluang-peluang bartu.
Peluang ada pada setiap kesulitan. Begitu orang orang bijak mengatakan. Dengan berpikir tenang, cobalah cari peluang-peluang walaupun bersifat sebagai "pemadam kebakaran." Sambil menanti memperoleh ikan besar, tidaka ada salahnya ikan kecil pun bisa dimanfaatkan. Ini bisa sedikit memberi kesibukan yang akhirnya mengasah kemampuan kita.
Nah, demikian renungan yang bisa kita coba praktikan. Yakinlah kesuksesan pasti datang menghampiri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar