Sabtu, 31 Oktober 2015

BERPIKIR

Berpikir merupakan aktifitas jiwa. Berpikir tidak lain kegiatan proses menemukan sesuatu; sesuatu tersebut pada umumnya disebut dengan kebenaran. Jadi berpikir merupakan proses mencari kebenaran yang dilakukan dengan menggunakan akal fikiran (wilayah jiwa) karena ada kebutuhan untuk memperoleh kebenaran tersebut.

Orang yang berpikir berarti ada sesuatu yang dipikirkan (dibutuhkan). Sebaliknya orang yang tidak berpikir karena ia tidak membutuhkan sesuatu yang dipikirkan. Coba amati dalam kehidupan sehari-hari. Ada seorang ibu yang begitu memikirkan anaknya yang berada di tempat jauh, sehingga muncul perasaan kangen (butuh ketemu). Demikian juga dua orang kekasih yang saling rindu manakala berjauhan, karena keduanya saling membutuhkan.

Dalam kehidupan siswa di sekolah bagaimana? Sama saja. Ada anak yang berpikir keras bagaimana menyelesaikan soal, tetapi ada juga anak yang tidak berpikir. Bagi siswa yang berpikir keras, karena anak tersebut butuh prestasi, tetapi bagi anak yang kedua, ia tidak mau berpikir karena ia tidak butuh prestasi.

Jika sudah mengetahui letak pemicu aktifitas berpikir ternyata pada kebutuhan/minat, maka yang terpenting dalam mamacu prestasi belajar anak adalah bagaimana membangkitkan minat atau kebutuhan prestasi pada anak.