Rabu, 15 Februari 2012

Why Green?


Ditulis oleh : San Lo
What does it mean to be Green? What does it mean to be an eco or environmental activist? Why do you buy organic? Why Why ?
I guess there are many of us who simply understand that making green organic ecological environmental choices keeps us healthy and if we aren’t healthy then life isn’t worth living. I thought I would try and shed a little light on how actually profound ecological choices are to the benefit of all.
Organic foods should be grown without any chemical fertilizers and or the use of any chemical pesticides. For growers adopting this philosophy or understanding it means that food now has to be grown in harmony with nature, and this involves multi-cropping plants, allowing animals to roam pastures (read natural fertilization), rotating crops, for birds and bees to pollinate plants and fruits, for birds, bees, spiders, frogs etc., to work as natural guards against insects and other pests. As this process evolves the land itself becomes healthy and healthier, earthworms flourish and the soil becomes rich in nutrients. The plants that grow in this rich soil become naturally healthier and in fact more resilient in their own right to disease, insects or pests and in turn the animals that eat these healthier plants grow to become stronger and healthier. This is in short the virtuous circle and understanding of organic farming.
When plants are industrially grown using mono-cropping techniques or are mono-cultured the opposite occurs. Chemical fertilizers are basically (N)itrogen, (P)hosphorus, and (K)potassium, produced from fossil fuels (like natural gas). NPK is the equivalent of living on white bread and water. You’ll grow, live or survive but you’ll be terribly sick and unhealthy.
Commercial industrial agriculture effectively grows a lot of its crops in this way, and all grains, vegetables, beans, etc., are all effectively sick and undernourished. They become increasingly susceptible to insects and pests, and so then chemical pesticides are introduced but to make the crops resistant they are then genetically modified to be resistant to these pesticides and herbicides.
As time has gone on, plants have been increasingly genetically modified to grow faster, look pristine (when they have negligible nutritional content)[1], and be increasingly tolerant to any new/stronger pesticide and herbicide developed. In turn growers in their chase for increasing crop yield simply dump as much NPK they can on their farmland, resulting in enormous runoff of excess fertilizer, causing toxification and dead zones of rivers, lakes, and oceans [2].
In turn the animals including us, and or the (unhealthy) animals we eat  that eat these plants grow to become unhealthy and sick. As they say, you are what you eat. How it manifests is perhaps another huge topic in itself (and perhaps an unnecessary can of worms at this point to be particularly specific, let’s just say it’s not rocket science to connect the dots).
I think understanding the impact or ‘green’ choices we make is a huge topic or essay. Whether we choose to eat meat (at all), or vegetables, is it organic or pasture raised does make a significant difference. Of all the items you buy from the supermarket, how much has corn based products in it?
So when you choose to be really green and organic, aside from your health be additionally comforted that you are making the ecology of the planet work again, that you are helping to preserve and nourish what biodiversity that still exists. This is priceless.

Link: www.Green Kampong

Minggu, 05 Februari 2012

Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian

Ditulis oleh: Anne Ahira

Sahabatku Mukhlis ,

Banyak orang yang merasa frustasi karena kenyataan mereka tidak sesuai
dengan impian. Sebagai contoh, ada seorang anak yang ingin kuliah di Universitas A, tetapi nyatanya biaya tidak mencukupi. Atau, mereka yg merantau ke kota besar, bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan berkelas nasional bahkan internasional, tapi nyatanya yang didapatkan hanyalah
pekerjaan biasa-biasa saja & apa adanya. Ada juga seorang pengusaha, yg mungkin mengharapkan kenaikan profit 10 kali, malah mengalami kebang-krutan.

Apa yang kita harapkan, kadang memang tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Berikut adalah 3 langkah atau tips yang bisa Mukhlis lakukan saat mimpi tidak sesuai dengan kenyataan:

1. Bertindaklah selalu secara fleksibel dan dinamis

Jika Mukhlis betul-betul ingin menggapai kesuksesan, maka diperlukan "kesiapan" untuk bisa bertindak secara fleksible dan dinamis terhadap setiap perubahan yang terjadi. Sekarang, saya akan buat sebuah analogi sederhana...

Saat ada badai atau angin topan yang besar, tidak jarang kita melihat pohon yang memiliki batang yang sangat besar tumbang! Apa sebab?

Sebab mereka tidak kuat menahan beban yang diterima.

Namun coba tengoklah bambu! Karena batangnya yang lentur, maka bambu bisa fleksibel bergerak ke segala arah, dan jarang tumbang!

Nah, begitu pun dengan kita! Jika kita bertindak dan berpikir dinamis dan juga fleksibel, maka kita akan lebih tahan dalam menghadapi tantangan dan perubahan serta masalah yang datang kepada kita.

2. Berpikirlah bahwa INILAH yang terbaik untuk kita!

Saat kenyataan tidak sesuai dengan impian, percayalah bahwa inilah yang terbaik untuk kita. Kita tidak pernah tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya. Karena, segala sesuatu yang menurut logika kita baik, bisa jadi justru sebaliknya di mata Tuhan! Berpikirlah selalu positif atas apapun yang terjadi pada diri Mukhlis . Jangan biarkan satu kegagalan membuat Mukhlis kecewa, apalagi sampai frustasi dan berlarut-larut.

Mukhlis tahu apa yang saya lakukan jika ada satu mimpi atau keinginan saya tidak kesampaian? Saya biasa mengatakan:
"Sudahlah Ahira, kamu tdk perlu kecewa,
don't ask me why, it is GOOD for you!
Sekarang kamu dengarkan baik-baik, Tuhan
akan menggantinya dengan YANG LEBIH BAIK!
Tuhan tau kamu orang yg baik & bijaksana.
Hidupmu penuh dengan kelimpahan, dan kamu
memang dilahirkan utk slalu jadi pemenang!"

Saya biasa mengatakannya di depan cermin dengan penuh keyakinan, tentunya saatsaya sendirian! hehe... It works for me! :-)
Mukhlis juga boleh coba nanti ;-)

Apa yang saya lakukan di atas itu adalah 'afirmasi'. Afirmasi adalah kata-kata positif yang diucapkan berulang-ulang & diyakini untuk membentuk citra postif untuk mengurangi sikap-sikap negatif dalam diri kita.

Kata-kata afirmasi ini bisa kita buat/ rancang sendiri, dan lalu bisa diucapkan secara verbal atau dalam hati. Menurut ahli Hynotherapy, afirmasi itu akan 'terekam' oleh alam bawah sadar kita. Dan jika terus-menerus diucapkan & dengan penuh keyakinan, maka kita SEDANG atauAKAN menjadi seperti itu adanya, yang
kita ucapkan! Dengan kata lain, afirmasi itu sama seperti DO'A.

Okay, sekarang selanjutnya! :-)

Meski saat ini apa yang kita harapkan belum sesuai dengan impian, namun kita harus....

3. Tetap Siapkan MENTAL PEMENANG!

Saat kita mengalami kegagalan, lebih baik instropeksi diri daripada menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita
memang belum siap jadi pemenang! 
Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat kita menjadi sombong, dan karena saking sayangnya Tuhan kepada kita, Ia tidak mau hamba-Nya berbuat dosa. 
Mukhlis , setiap kemenangan itu lebih baik dirintis dari setiap peluh kita! Akan lebih baik jika kemenangan itu kita dapatkan setahap demi setahap. Banyak orang sukses, tapi kemudian mereka terjatuh. Ada yang bangkit lagi, ada yang tidak. Liku hidup setiap manusia memang tidak sama. Tapi ingat, kesempatan untuk menang
itu selalu terbuka bagi siapa saja,tanpa terkecuali!

Rejeki dan kemenangan itu sungguh tidak terkira banyaknya dari Tuhan, masih banyak yang menggantung di langit! Sekarang tinggal bagaimana cara Mukhlis !Apakah mau meraihnya? atau mengharapkan turun dengan sendirinya?

Saya sarankan, jangan pernah memilih yang kedua.
Kita semua tahu bahwa yang namanya kemenangan itu seringkali dimiliki oleh mereka yang... tdk pernah berhenti berusaha!